kaitan fisika dengan al quran



 



                                     Energi Panas Dalam Al-Quran
A.    Rangkuman
Dalam ilmu refrigerasi kita memanfaatkan energi panas. Di dalam Al-Qur’an banyak penjelasan mengenai energi panas, karena Al-Qur’an merupakan basic of science, dan basic of life. Al-Qur’an dalam berbagai kontes menyebutkan daya panas dan sumbernya untuk menarik perhatian manusia kepada kebesaran dan kekuasaan Allah. Tujuannya agar manusia dapat memanfaatkan sumber energi itu bagi kepentingan hidupnya di dunia, dan selalu bersyukur kepada-Nya. Allah memeringatkan manusia agar tidak melupakan hakikat dan unsur-unsur sumber energi panas yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu. [Q.SYasin : 80].
Maka Terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dengan menggosok-gosokkan kayu). Kamukah yang menjadikan kayu itu atau kamikah yang menjadikannya? Kami jadikan api itu untuk peringatan dan bahan yang berguna bagi musafir di padang pasir. [Q.S Al-Waqiah : 71-73]
Maka tatkala Musa telah menyelesaikan waktu yang ditentukan dan Dia berangkat dengan keluarganya, dilihatnyalah api di lereng gunung,ia berkata kepada keluarganya: "Tunggulah (di sini), Sesungguhnya aku melihat api, Mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu dari (tempat) api itu atau (membawa) sesuluh api, agar kamu dapat menghangatkan badan". [Al-Qashash : 29] Setelah Musa a.s. menyelesaikan Perjanjian dengan Syuaib a.s. ia berangkat dengan keluarganya dengan sejumlah kambing yang diberi mertuanya, Maka pada suatu malam yang sangat gelap dan dingin Musa a.s. tiba di suatu tempat tetapi Setiap beliau menghidupkan api, api itu tidak mau menyala. hal itu sangat mengherankan Musa Maka ia berkata kepada Istrinya sebagai tersebut dalam ayat 29 Surah Al-Qashash.
Manfaat dari energi panas dalam al-quran,”berilah aku potongan-potongan besi". Hingga apa bila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: "Tiuplah (api itu)". hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu". [Al-kahfi : 96] Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; Adapun yang memberi manfaat kepada manusia, Maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan [Al-R’ad : 17]
Fungsi api sebagai pemberi cahaya penerang perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, Maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. [Al-Baqarah : 17]
Pengaruh suhu yang berlebihan terhadap kehidupan manusia dalam (siksaan) angin yang Amat panas, dan air panas yang mendidih,dan dalam naungan asap yang hitam.tidak sejuk dan tidak menyenangkan. [Al-Waqi’ah : 42 – 44]

B.     Pertanyaan Kritis
1.      Kenapa Allah hanya memberikan perumpaan untuk peringatan bagi hambanya lewat api ?
2.      Bagaimana Musa a.s mendapatkan api sementara kayu yang digosok-gosokkannya tidak menghasilkan api ?

Komentar

Postingan Populer