makalah ringkasan dan resensi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Membaca merupakan hal yang paling penting
dalam mencari ilmu. Baik membaca buku pelajaran sekolah maupun artikel-artikel
yang mendidik dan berisi informasi-informasi penting. Dalam membaca buku-buku
jenis fiksi seperti novel akan membutuhkan waktu yang lama. Untuk mempermudah
pembaca memahami isi cerita dari novel tersebut dalam waktu yang singkat dapat
dilakukan dengan membaca resensi novel yang telah ditulis oleh resentator dan
telah diterbitkan.
Resensi adalah ulasan atau penilaian sebuah
hasil karya, buku, film, produk teknologi, dan lain-lain. (Widjono 2012:380).
Penilaian berhubungan dengan keahlian dan pengalaman pengarang atas karya yang
diresensikan, analisis penyajian materi, analisis teknik penyajian, analisis
kebahasaan, keunggulan atau kekuatan topik dan pembahasan, kekuatan ekspresi,
kekuatan intelektual, dan lain-lain yang dapat memotivasi pembaca resensi untuk
membaca bukunya secara langsung.
Selain resensi untuk mempermudah pembaca
memahami isi bacaan dapat dilakukan dengan meringkas bacaan. Ringkasan yaitu cara yang efektif untuk menyajikan suatu
tulisan yang panjang dalam bentuk singkat dan padat. (Wijayanti 2013:172).
Suatu ringkasan disajikan dalam bentuk yang lebih pendek dari tulisan aslinya
dengan berpedoman pada keutuhan topik dan gagasan yang ada didalam tulisan
aslinya. Pekerjaan meringkas tidak ubahnya dengan pekerjaan memangkas-mangkas
atau membuang-buang yang tidak perlu.
Dari latar belakang masalah tersebut, penulis
akan membahas lebih lanjut tentang resensi dan ringkasan.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa defenisi resensi dan tujuan resensi?
2.
Bagaimana sistematika dan contoh resensi?
3.
Apa defenisi ringkasan dan tujuan ringkasan?
4.
Bagaimana sistematika dan contoh ringkasan?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui defenisi dari resensi dan ringkasan.
2.
Mengetahui sistematika resensi dan ringkasan.
3.
Mengetahui tujuan dari resensi dan ringkasan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Resensi
Resensi banyak dimanfaatkan sebagai cara
mempromosikan buku atau karya baru dari penerbit kepada masyarakat umum melalui
media cetak. Penulis resensi disebut dengan Resentator. Resensi buku merupakan
paduan keinginan pengarang, reproduksi singkat, pertimbangan atau penilaian,
dan media komunikasi pengarang dan pembaca.
Pengertian resensi menurut para ahli :
1.
Zaenal Arifin dan Amran Tasai (2008: 235)
Resensi adalah suatu tulisan
atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku. Resensi juga dapat
dikatakan sebagai suatu komentar atau ulasan seorang penulis atas sebuah hasil
karya, baik buku, film, karya seni, maupun produk yang lain.
2.
Wijayanti (2013:178)
Resensi adalah tulisan dalam
bentuk sederhana dengan mengungkapkan kembali isi secara ringkas, mengulas,
serta memberikan penilaian atas tulisan.
3.
Widjono (2012:380)
Resensi adalah ulasan atau penilaian sebuah
hasil karya, buku, film, produk teknologi, dan lain-lain. Penilaian ini
menyajikan kualitas sebuah karya, baik yang berhubungan dengan kualitas yang
terakait dengan keunggulan maupun kekurangan-kekurangannya.
Sedangkan Resensi menurut penulis adalah
sebuah tulisan dalam bentuk sederhana yang berisi penilaian atau komentar
terhadap sebuah karya.
2.2. Tujuan Resensi
Menurut Zaenal Arifin dan Amran Tasai (2008: 236) tujuan
resensi yaitu:
1.
Penulis resensi ingin menjembatani keinginan atau selera penulis kepada
pembacanya.
2.
Penulis resensi ingin menyampaikan informasi kepada pembaca apakah
sebuah buku atau hasil karya yang diresensikan itu layak mendapat sambutan
masyarakat atau tidak
3.
Penulis resensi berupaya memotivasi pembacanya untuk membaca buku
tersebut secara langsung.
4.
Penulis resensi dapat pula mengkritik, mengoreksi, atau memperlihatkan
kualitas buku, baik kelebihan maupun kekurangannya
5.
Penulis resensi mengharapkan memperoleh honorarium atau imbalan dari
media cetak yang memuat resensinya, baik majalah maupun surat kabar.
Menurut Widjono (2012:380) tujuan resensi
yaitu untuk menyampaikan informasi kepada pembaca apakah sebuah buku atau hasil
karya yang diresensikan itu layak mendapat sambutan masyarakat atau tidak.
2.3. Cara Menulis Resensi
Menurut
Arifin (2008:236) menulis resensi berarti menyampaikan informasi mengenai
ketepatan buku bagi pembaca. Penulis resensi seyogyanya mempertimbangkan
hal-hal berikut.
1)
Landasan Filosofi Penulisan
Keinginan penulis tidak semuanya tertuang
dalam karangan, misalnya misi, visi, dan hakikat penulisan. Untuk itu, penulis
resensi harus memahami sepenuhnya tujuan dari pengarang aslinya dengan mengkaji
landasan filosofi yang dijadikan dasar penulisan.
2)
Harapan Pembaca
Pembaca akan melihat gambaran keseluruhan
isi, informasi tentang buku dan kualitas buku tanpa melihat dahulu buku
tersebut.
3)
Harapan Penulis dan Pembaca
Resensi berupaya mengomunikasikan harapan
pembaca dan penulis akan adanya buku yang berkualitas.
4)
Materi Tulisan
Penulis resensi harus memaparkan materi yang
ada dalam buku yang akan mencapai target sasaran pembacanya.
2.4. Syarat-syarat membuat Resensi
Menurut
Wijayanti (2013:179) syarat – syarat membuat resensi yaitu :
1.
Fisik buku
Bagian fisik buku meliputi judul,
penulis/editor, penerjemah ( jika buku terjemahan), penerbit, tebal buku
(bagian awal dan bagian inti). Bagian ini ditentukan pada bagian awal
2.
Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya biografi
pengarang, atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi
3.
Isi buku
Ulasan isi buku mencakup :
1)
Tujuan penulisan buku, yang umumnya diantumkan pada bagian pendahuluan
2)
Isi buku secara umum yang terlihat dari daftar isi dan pendahuluan.
3)
Penilaian kualitas isi, yang didasari kriteria kesahihan,
kebermanfaatan, keandalan, kebaruan, kelebihan, kekurangan, keaslian,
kelangkaan, dan sebagainya; dapat pula membandingkan buku yang diresensikan
dengan buku lain baik yang ditulis oleh penulis yang sama maupaun berbeda.
4.
Bahasa dalam resensi hendaklah bahasa yang denotatif karena ingin
menyajikan fakta secara ilmiah dan objektif. Resensi harus menerapkan kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan, pilihan dan bentukan kata yang tepat, kalimat yang
efektif, dan paragraf yang padu dengan penalaran yang logis. Lain halnya
karangan fiksi, cerita fiksi lebih mengandalkan konotasi. Dengan kata tersebut,
penulis dapat leluasa mambangkitkan imajinasi pembacanya (Arifin, 2010:238)
5.
Organisasi
Organisasi buku berkaitan dengan cara-cara penataan ide buku. Organisasi
dapat diulas dari segi kepaduan, urutan, keruntutan, kelogisan, dan
kesistematisan.
6.
Metode dan pendekatan
Penyajian
materi yang sistematis dengan metode yang mudah dipahami. Misalnya, urutan
penyajian konsep, kasus, aplikasi, kreativitas, dan evaluasi merupakan cara (
metode) yang mudah dipahami sehingga menambah daya tarik pembacanya. Selain
itu, akan memberi daya tarik jika pendekatan penulisannya jelas dan mudah
dipahami, misalnya, buku ini (Bahasa Indonesia; Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian di Perguruan Tinggi) menggunakan pendekatan berbasis kompetensi dan
pendekatan taksonomi Bloom : kognitif, psikomotorif, dan Afektif (Widjono,
2011:301).
2.5. Sistematika Resensi
Menurut Zaenal Arifin dan Amran Tasai ( 2008: 238) sistematika
resensi adalah sebagai berikut:
1.
Cantumkan tema atau judul karya yang diresensi.
2.
Sebutkan nama pengarang, judul karya, penerbit, tempat terbit, jumlah
bab, dan jumlah halaman.
3.
Kemukakan sistematika, bahasa, dan ringkasan karya yang diresensi.
4.
Jelaskan kualitas karya yang diresensi, kekuatan dan kelemahannya, serta
perbedaanya dengan karya sejenis yang sudah ada.
5.
Sampaikan pendapat dan simpulan penulis resensi secara pribadi.
6.
Tuliskan identitas si penulis resensi.
2.6. Contoh Resensi
Judul
: Koala Kumal
Penulis : Raditya Dika
Tanggal Terbit : 17 Januari 2015
Penerbit : Gagas Media
Tebal Halaman : 250 hlm
Penulis : Raditya Dika
Tanggal Terbit : 17 Januari 2015
Penerbit : Gagas Media
Tebal Halaman : 250 hlm
Proses berubah menuju kedewasaan adalah hal yang lumrah bagi
penulis. Perubahan itu bakal terasa kepada pembaca setia yang memang dari awal
mengikuti karya sang penulis. Reaksinya pasti bermacam-macam, ada yang makin nge-fans
pada sang penulis, tapi kebanyakan yang terjadi adalah kecewa berat dan malah
mencaci maki pada penulis. Biasanya ini terjadi kepada penulis yang karya
perdananya langsung meledak. Persis seperti yang terjadi di ranah musik.
Mungkin anda sudah tahu bahwa yang saya maksud adalah Arctic Monkeys. Perubahan
drastis yang dibuat mereka pada album AM malah membuat nama mereka semakin
harum. Apakah Raditya Dika termasuk dalam kategori sukses instan pada karya
perdana? Jelas. Kambing Jantan menggebrak dengan menawarkan sesuatu yang beda;
komedi kasar yang merupakan adaptasi langsung dari blognya Raditya Dika. Tapi,
apakah Koala Kumal-nya Raditya Dika bisa menjadi seperti AM-nya Arctic Monkeys?
Raditya Dika, yang akrab disapa Dika, akhirnya merilis buku
ketujuhnya yang berjudul Koala Kumal. Ini merupakan hal yang sangat
ditunggu-tunggu oleh penggemarnya, karena sudah tiga tahun dia absen menulis
buku. Di tiga tahun terakhir, dia disibukkan oleh proyek serial populer Malam
Minggu Miko dan film dari adaptasi novel-novelnya, dimana dia berperan sebagai
penulis skenario, pemain, sekaligus sutradara.
Kenapa diberi judul Koala Kumal? Di bab terakhir, Dika
menjelaskan tentang patah hati. Tentang orang yang dulunya saling memberi rasa
nyaman, namun saat bertemu lagi perasaan itu sudah berubah total. Persis
seperti seekor koala yang bermigrasi dari hutan tempat tinggalnya, namun saat
kembali koala itu kebingungan karena hutan yang pernah jadi rumahnya habis
dibabat manusia. Karena itulah, buku ini diberi judul Koala Kumal. Mayoritas
isinya bercerita tentang patah hati, tentang rasa yang pernah ada, dan tentang
kenyamanan yang punah ditelan cinta yang baru.
Koala Kumal sedikit lebih tipis dibandingkan buku
sebelumnya, Manusia Setengah Salmon. Selain kembali menggunakan judul binatang,
kali ini pun Dika meneruskan konsep ‘Komedi Pakai Hati’ miliknya. Kedewasaan
dan kematangan pun semakin terlihat disini. Struktur bahasa pun semakin rapi.
Jelas saja, dengan usia yang sudah menginjak 30 tahun, Raditya Dika
berangsur-angsur menghilangkan kata-kata kasar dan tidak baku seperti yang
biasa ditemukan di buku-buku sebelumnya. Sebenarnya tidak penting membicarakan
struktur bahasa dalam sebuah buku komedi. Namun, perbedaan itu semakin jelas.
Sangat berbeda jauh dengan Kambing Jantan, buku pertama Dika yang sangat
slengean dan hancur-hancuran, dalam segi bahasa.
Namun, apakah dengan patah hati sebagai tema utama dan
kedewasaan membuat Koala Kumal tidak lucu lagi? Justru disitulah, kepiawaian
Dika bekerja. Lucu tidak harus dengan komedi kasar. Komedi pakai hati pun bisa,
begitulah prinsip Dika. Dan memang terbukti benar. Anda tidak perlu khawatir
dengan sense of comedy-nya Raditya Dika bakal meluntur seiring dengan menuanya
dia. Namun jangan harap komedi Koala Kumal bakal serusak dan sekasar Kambing
Jantan dan Babi Ngesot. Ini serius.
Kesimpulannya, Koala Kumal sangat layak untuk dibeli dan
dibaca. Banyak pelajaran dapat kita petik dari Koala Kumal, terutama bagi yang
baru saja patah hati. Patah hati adalah proses menuju kedewasaan. Sering patah
hati tidak berarti kita harus putus asa mengejar cinta. Cinta butuh perjuangan,
perjuangan itu adalah mempertahankan kenyamanan.
2.7. Pengertian Ringkasan
Ringkasan
menurut para ahli :
1.
E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai (2008: 235)
Ringkasan berasal dari kata
“ringkas” yang berarti singkat, pendek dari bentuk yang panjang. Sebuah
ringkasan adalah sebuah karangan yang kehilangan hiasan, keindahan, ilustrasi,
dan keterangan yang bertele-tele.
2.
Sri Hapsari Wijayanti (2013:172)
Ringkasan (precis) merupakan
cara yang efektif untuk menyajikan suatu tulisan yang panjang dalam bentuk
singkat dan padat. Kata precis sebenarnya berarti memotong atau memangkas.
Sedangkan ringakasan menurut penulis yaitu
suatu tulisan yang sengaja disajikan dalam bentuk singkat dan padat tanpa
mengubah pola pikir penulis asli.
2.8. Tujuan Ringakasan
Menurut
E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai (2008: 232) Tujuan membuat ringkasan
:
1.
Ringkasan dibuat untuk membantu pembaca memahami buku yang panjang itu.
2.
Ringkasan membantu pembaca buku untuk membaca hal itu dalam waktu yang
singkat dengan cara menghemat waktu.
Selain itu, ringkasan juga dapat dijadikan
ukuran bagi guru untuk mengetahui seberapa jauh siswa dapat memahami cerita
yang dibacanya.
2.9. Cara Membuat Ringkasan
Peringkas harus tetap mempertahankan urutan
pikiran penulis asli beserta pendekatannya. Karena berbicara dalam suara
penulis asli, peringkas tidak boleh memulai ringkasannya dengan, “Dalam
tulisannya penulis berkata...,” atau “Dalam buku ini penulis mengatakan... dan
sebagainya”. Peringkas langsung menyusun ringkasan bacaan dalam rangkaian
kalimat, alinea, bagian alinea, dan seterusnya. Bacaan yang diringkas dapat
berupa buku, bab di dalam buku/artikel, atau skripsi. (Wijayanti dkk, 2013 :
172).
Menurut Arifin (2008:233) cara membuat ringkasan ada tiga, yaitu:
1.
Membaca naskah asli sampai paham,bahkan berkali-kali
2. Mencatat beberapa gagasan dan semua paragraf
3.
Mengadakan reproduksi
2.10. Syarat-syarat membuat Ringkasan
Menurut
Wijayanti (2013:172), beberapa syarat yang digunakan untuk membuat ringkasan
yang baik adalah sebagai berikut:
1.
Peringkas membaca naskah asli seluruhnya beberapa kali untuk mengetahui
kesan umum, maksud, sudut pandang penulis asli. Untuk ini, judul dan daftar isi
tulisan dapat dijadikan pegangan.
2.
Peringkas mencatat gagasan utama atau gagasan yang penting atau
menggarisbawahinya. Fungsi pencatat ini adalah untuk memudahkan peringkas
meneliti kembali apakah pokok-pokok yang dicatat itu penting atau tidak. Jika
masih ada gagasan yang tidak penting, gagasan tersebut dapat dihilangkan.
Selain itu, catatan ini berfungsi menjadi dasar bagi proses reproduksi naskah
selanjutnya.
3.
Peringkas memproduksi bacaan. Peringkas menyusun kembali suatu bacaan
secara singkat (ringkasan) berdasarkan gagasan utama yang dicatat dalam langkah
kedua diatas. Dalam proses ini digunakan kalimat-kalimat sendiri, rangkai
gagasan itu kedalam tulisan tanpa menghilangkan kekhasan penulis asli.
4.
Selain ketiga ketentuan diatas, ada ketentuan
tambahan yang masih diperlukan pada waktu menyusun ringkasan :
1)
Gunakan kalimat tunggal, jangan kalimat majemuk
2)
Ringkaslah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata ; gagasan semua kalimat
harus dicermati. Ada kalimat bahkan alenia yang dapat diabaikan.
3)
Jika perlu, semua keterangan atau kata sifat dibuang. Jika akan
dipertahankan, gunakan untuk menjelaskan gagasan utama.
4)
Pertahankan susunan gagasan asli serta ringkaslah gagasan itu sesuai
dengan urutan tulisan asli. Jangan memasukkan gagasan, komentar, dan interpretasi
peringkas kedalam ringkasan.
5)
Buanglah contoh dan penjelasan rinci, dan ubahlah dialog langsung
menjadi dialog tidak langsung, tetapi jangan mengubah pola pikiran penulis
asli.
2.11. Sistematika Ringkasan
Agar dapat membuat sebuah ringkasan yang
baik, kita harus mengikuti langkah-langkah (sistematika) berikut ini :
1.
Membaca naskah atau teks asli beberapa kali.
2.
Mencatat gagasan utama penulis. Dalam artikel, harus dicatat kalimat
topik pada setiap paragraf.
3.
Membuang paragraf yang berisi contoh, deskripsi, atau kutipan.
4.
Membuang berbagai keterangan tambahan yang tidak penting dalam sebuah
kalimat.
5.
Mengubah dialog langsung ke dalam bentuk tidak langsung.
6.
Sedapat mungkin menggunakan kalimat tunggal.
7.
Menyusun ringkasan dengan mempertahankan susunan gagasan penulis asli
2.12. Contoh Ringkasan
Diet
Sehat Untuk Golongan Darah B
Saat ini, orang-orang
memang berusaha keras untuk menjaga agar berat badannya tetap dalam keadaan
ideal. Orang-orang dengan berat badan berlebih tentu akan berusaha menurunkan
berat badan mereka dengan berbagai cara. Salah satu cara untuk menurunkan berat
badan adalah melalui diet golongan darah. Golongan darah terdiri dari beberapa
macam dan setiap orang dengan jenis golongan darah tertentu memiliki
karakteristik tubuh yang berbeda-beda, salah satunya adalah mereka yang
berdarah B.
Golongan darah B merupakan
golongan darah universal. Mengenai makanan, orang dengan golongan darah ini
sebenarnya tidak begitu bermasalah soal makanan karena mereka boleh
mengkonsumsi makanan apa saja. Selain itu, golongan darah ini juga tidak
termasuk jenis darah yang langka serta banyak pantangan. Walaupun demikian,
dalam diet golongan darah B ada beberapa makanan yang sebaiknya tidak
dikonsumsi.
Golongan darah B mempunyai
tingkat penyesuaian yang baik dan dapat mengatasi perubahan kondisi. Mereka
yang memiliki darah B mempunyai kerentanan terhadap efek yang disebabkan karena
stres tingkat tinggi misalnya infeksi
virus dan bakteri. Penyakit yang bisa menyerang orang-orang ini adalah penyakit
diabetes tipe I dan sindrom letih lesu.
Bagi Anda yang memiliki
golongan darah ini dan ingin melakukan diet golongan darah B, Anda sebaiknya
mulai memperbanyak makanan berprotein
dan mengkonsumsi sedikit produk susu seperti keju. Selain itu, Anda
sebaiknya juga tidak terlalu banyak
mengkonsumsi udang, jagung, daging
ayam. Bahan-bahan herbal yang baik untuk dikonsumsi salah satunya adalah
ginseng.
1. Kalimat utama paragraf satu : orang-orang
berusaha untuk menjaga agar berat badannya tetap dalam keadaan ideal.
2. Kalimat utama paragraf dua : Dalam diet golongan
darah B ada beberapa makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi.
3. Kalimat utama paragraf tiga : Golongan darah B
mempunyai tingkat penyesuaian yang baik dan dapat mengatasi perubahan kondisi.
4. Kalimat utama paragraf empat : Bagi Anda yang
memiliki golongan darah ini dan ingin melakukan diet golongan darah B, anda sebaiknya mulai memperbanyak makanan berprotein dan mengkonsumsi
sedikit produk susu seperti keju.
Ringkasan :
Orang-orang berusaha keras untuk menjaga agar
berat badannya tetap dalam keadaan ideal. Salah satu cara untuk menurunkan berat badan adalah
melalui diet golongan darah. Dalam diet golongan darah B ada beberapa makanan yang
sebaiknya tidak dikonsumsi. Golongan darah B mempunyai tingkat penyesuaian yang
baik dan dapat mengatasi perubahan kondisi. Penyakit yang bisa
menyerang orang-orang ini adalah penyakit diabetes tipe I dan sindrom letih
lesu. Bagi Anda yang
memiliki golongan darah ini dan ingin melakukan diet golongan darah B, anda
sebaiknya mulai memperbanyak makanan berprotein dan mengkonsumsi sedikit produk
susu seperti keju.
Dengan menentukan kalimat utama pada masing-masing paragraf, akan dapat
menemukan ide pokok setiap paragraf pada sebuah bacaan. Membuat ringkasan
dengan menggunakan kalimat utama akan membantumu memahami isi bacaan tanpa
kehilangan inti dari bacaan tersebut.
Komentar
Posting Komentar